Keluarga besar Bapak Anak Agung Ngurah Yudana, salah satu keluarga Puri Pemecutan Denpasar mengadakan upacara potong gigi untuk putri dan para keponakannya serta pawiwahan adiknya. Hajatan besar ini akan mengundang banyak keluarga besar Puri Pemecutan, tetangga, teman dan kolega.
Kebutuhan konsumsi, beliau percayakan kepada jasa catering wedding di Bali bersama kami, Catering kami. Mayoritas masyarakat Bali jika mengadakan upacara lebih utamakan rumah sebagai tempat seremonial dan menjamu tamu undangan. Supaya distribusi konsumsi merata dan tidak timbulkan antrian panjang, maka meja berisi sajian konsumsi terbagi dua.
Upacara potong gigi dan pawiwahan tergolong acara besar dan banyak memakan waktu serta biaya. Dalam bahasa lokal, potong gigi ini disebut dengan Metatah atau Mepandes atau Masangih. Upacara Mepandes ini digelar saat seorang anak sudah menginjak usia dewasa – yaitu menstruasi untuk perempuan dan membesarnya suara untuk laki-laki.
Dalam kepercayaan masyarakat Hindu Bali, upacara adat Mepandes adalah salah satu rangkaian kegiatan ritual keagamaan yang diniatkan untuk mengendalikan enam sifat buruk dalam diri manusia. Keenam sifat buruk manusia itu disebut dengan Sad Ripu: Hawanafsu, keserakahan, kemarahan, mabuk membutakan pikiran, perasaan bingung, dan iri hati.
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, upacara yang terselenggara pada 3 Juli 2014 berjalan lancar dan lebih dari 500 an tamu menikmati sajian yang meliputi sayur kalasan, lawar, udang goreng tepung, ayam bakar bumbu rujak, sup dan sate lilit ayam serta ice cream. Berikut dokumentasi upacara tersebut: