Mak Ratu! Panggilan akrab pemilik Catering Kita Bali akhirnya bisa ikutan event MayBank Bali Marathon 2017! Ambil kelas marathon 10 km dulu. Bahagia rasanya karena mampu wujudkan keinginan ikut lomba yang terpendam bertahun-tahun lalu.
Mak Ratu, dulunya semasa sekolah dasar (SD), menengah pertama (SMP) sampai menengah atas (SMA) adalah atlit lari tingkat kabupaten (di Mojokerto) dan sempat mewakili berlomba di tingkat provinsi (Jawa Timur). Semenjak kuliah sampai sekarang, semangat lari nya terkalahkan dengan rutinias kehidupan.
Semenjak hijrah ke Bali dan bergabung serta berteman dengan klub lari RIOT (Run Is Our Therapy), aktivitas lari muncul kembali secara berkala. RIOT seminggu atau dua minggu sekali adakan gathering lari bersama.
Baru beberapa bulan tergabung di RIOT, eh ada event tahunan lomba lari MayBank Bali Marathon 2017 yang terselenggara hari Minggu, 27 Agustus 2017. Berlokasi di area jalanan Jl. Bypass Ida Bagus Mantra. Sekitaran lokasi wisata Bali Safari & Marine Park, Gianyar – Bali.
Alhamdulillah Mak Ratu bisa ikutan di kelas marathon 10 km. Padahal ada kelas diatas nya yaitu 21 km dan full marathon 42 km. Ya karena baru pertama kali, janganlah keburu nafsu dulu, nanti bisa muntah. Bertahap lah, kata Mak Ratu.
Mak Ratu sebenarnya sangat tahu event Bali Marathon ini sejak tahun 2015. Gengsi dari kegiatan ini bertaraf internasional. Namun jaman dulu, Mak Ratu hanya bisa mupeng sambil melayani catering untuk para runners nya. Maklum masih merintis usaha catering, jadinya kurang cakap dalam hal manajemen usaha.
Seiring berjalannya waktu, Mak Ratu mampu delegasikan tugas-tugas dalam usaha catering. Hingga akhirnya (seolah balas dendam) tahun 2017 ini bisa ikut lomba lari bergengsi itu. Alhamdulillah. Walaupun tetap dipercaya layani catering Bali Marathon 2017, Mak Ratu mampu membagi peranan.
Untuk sukseskan event Maybank Bali Marathon 2017, Mak Ratu persiapkan diri mulai pukul 02.00 WITA. Ya, isuk-isuk mruput (pagi-pagi … hmm apa ya artinya mruput?, pokoknya pagi sekali deh – bahasa jawa), sudah persiapkan diri jiwa dan raga. Untuk siapkan catering makan siang dalam paper bowl, sudah ada team nya yang urusi. Mulai masak, memasukkan, bungkus dan delivery ke arena lomba, sudah beres!.
Setelah dandan cantik, peranan selanjutnya diambil oleh suaminya. Sambil menahan mata yang masih pedas, suaminya panasi mobil dan menggeber berlomba-lomba dengan mobil runners lain agar sampai di tujuan perlombaan.
Antrian satu lajur akhirnya menghambat laju mobil. Melihat banyak mobil runners yang menerobos ciptakan lajur kedua, maka suaminya pun ikutan menjadi buntut di lajur baru tersebut. Bagian selanjutnya adalah berlomba-lomba mencari parkir di Pantai Masceti. Namun sebelum mencapai parkir, Mak Ratu segera turun dan bergabung dengan teman RIOT lainnya.
Mak Ratu pun berjibaku dengan perlombaan lari bersama kurang lebih 7 ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan seluruh dunia! Sementara sang suami memastikan catering untuk peserta lari terdistribusi dengan baik.
Selain itu, sang suami juga harus memastikan Mak Ratu duduk manis di sebelah mobil yang disetirnya, bersyukur dan menikmati kebahagiaan yang telah mampu memenangkan ego nya selama berlari. Ego dari rasa lelah dan capek, ego dari keluhan atas nya, yang akhirnya kemenangan itu terwakili oleh sebuah medali terkalung di leher nya.
Sebelumnya, Mak Ratu juga bisa berkumpul dan berbagi cerita bahagia bersama para runners lainnya. Makan siang bersama, selfie abadikan diri atas kemenangan dari perjuangan kalahkan ego. Tak lupa sempat berbincang dan berfoto dengan artis papan atas dari Jakarta, Ibnu Jamil! Yay!
Terima kasih Tuhan! Teriak Mak Ratu!